5 Aliran Pendaki Gunung Indonesia, Kalian Masuk Aliran Mana?
ilustrasi pendaki, source : dokumen pribadi @ipangramadhan |
Salam sobat omahinfo,
Seperti halnya dalam ilmu kanugaran, dalam mendaki
pun dikenal berbagai aliran pendaki gunung yang membedakan kelompok satu
dengan yang lain.
Aliran Pendaki Gunung
Aliran pendaki gunung yang dimaksud merupakan ciri dan gaya yang khas sebuah
kelompok pendakian. Jadi, jangan heran ketika Anda mendaki, karena Anda akan
menemukan beberapa aliran pendaki yang berbeda dan unik.
Hal ini sangat berkaitan erat dengan cara mereka untuk mengekpresikan diri, dan tetap dalam norma yang positif. Anda pendaki, sudah tahukah Anda masuk aliran pendaki gunung seperti apa? berikut ini 5 aliran pendaki gunung yang akan Anda temukan ketika mendaki gunung di Indonesia :
1. Aliran Konvensional
Pendaki yang menganut aliran konvensional biasanya adalah para pendaki senior
yang sudah mempunyai jam terbang tinggi atau berpengalaman.
Pada
umumnya membawa ceril besar yang menjulang tinggi melebihi kepala, sepatu
gunung, baju & celana standar ala anak gunung yang khas dan bisa dikatakan
style yang turun temurun. Selain itu, perlengkapan mereka cukup komplit dan
tahu mana yang diperlukan dan mana yang tidak perlu.
2. Aliran Ultralight
Para pendaki yang menganut aliran ini biasanya cenderung lebih modern dan
kekinian. Peralatan yang serba bermerk menjadi salah satu ciri.
Pada umumnya mereka membawa tas mini ringan, slepping bag ringan,
matras ringan dan tenda ringan. Tapi jangan salah, yang ringan -ringan ini
mahal harganya.
3. Aliran Trail Runner
Para pendaki yang masuk aliran trail runner ini, bisa dikatakan para pendaki
yang memiliki semangat yang tinggi disertai fisik yang kuat.
Pendaki dengan aliran ini cenderung ingin cepat sampai ke tujuan
destinasi, jadi jangan mencoba ikut aliran ini, jika Anda jalan saja masih
engap-engapan.
Pada umumnya pendaki beraliran ini akan naik gunung
sambil berlari dengan tas menempel yang isisnya air nutrisi dan biskuit
energi.
4. Aliran Ombrokan
Pendaki dengan aliran ombrokan bisa dikatakan pendaki yang campur-campur, masa
bodoh dan cuek. Mereka tidak mementingkan gaya, yang penting naik gunung, tapi
peralatan dan perlengkapan mereka tetap standar safety.
5. Aliran Puber
Pendaki dengan aliran puber biasanya belum mengenal style atau aliran-aliran,
karena mereka baru mengenal gunung alias masih pemula.
Pada umunya
pendaki yang menganut aliran ini menngunakan celana traning, sepatu ket
malahan kadang sepatu futsal, tas pollo alto, matras atau tenda di tenteng.
Baca Juga : Keunikan Porter, Sang Dewa Penolong Dikala Mendaki
Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah, karena segala sesuatu masih membutuhkan proses, semua kan safety pada waktunya.
Kesimpulan
Itulah beberapa aliran pendaki gunung yang menghiasi khasanah pendakian gunung di Indonesia, dan kadang membuat hibuaran tersendiri ketika Anda mendaki dengan kelucuan mereka. Semoga artikel aliran pendaki gunung ini bermanfaat dan terima kasih.
Post a Comment