E-Books: Jalan Panjang dan Berliku Buku Elektonik
Table of Contents
source : omahinfo |
Salam sobat omahinfo,
Ide untuk mendigitalkan buku dan semua naskah kuno sebenarnya sudah muncul di awal tahun 70-an. Sebuah projek yang di mulai pada tanggal 4 Juli 1971 dengan nama 'Project Gutenberg' dengan seorang pioner yang bernama Michel S. Hart. Dia berkeinginan untuk mengolah teks-teks dalam buku maupun berkar-berkas berharga lain kedalam sebuah format digital. Apakah Anda tahu sejarah E-Books? Ini adalah sebuah perjalanan panjang dan berliku untuk menciptakan sebuah buku elektronik atau yang disebut E-Books
Sejarah yang memuat jalan panjang dan berliku untuk menciptakan
sebuah buku elektronik atau yang kita kenal sekarang dengan nama E-Books.
Nama Project Gutenberg yang dimulai di tengah tahun 1971 diambil dari nama penemu mesin cetak modern di abab ke-15 sebagai upaya untuk mengenang tokoh Johanes Gutenberg.
Dari Sebuah ide yang begitu sederhana ini, Project Gutenberg telah menginspirasi dan menciptakan sebuah projek lebih besar dan lebih ambisius yang mungkin kalian tidak menyangkanya yaitu 'Google Books'.
Perusahaan search engine raksasa 'Google' telah mengumpulkan begitu banyak E-Books, namun hal ini sering terhambat ketika berhubungan dengan namanya hak cipta, sehingga lebih banyak memperlihatkan gambaran sekilas saja tentang sebuah naskah dan buku kuno.
Baca Juga : Sejarah Perjalan JNE
Nama Project Gutenberg yang dimulai di tengah tahun 1971 diambil dari nama penemu mesin cetak modern di abab ke-15 sebagai upaya untuk mengenang tokoh Johanes Gutenberg.
Tujuan Project Gutenberg
Tujuan utama dari Michel S. Hart, dkk untuk membuat Project Gutenberg yaitu untuk menyelamatkan teks-teks atau naskah-naskah kuno maupun surat berharga kenegaraan yang mana berbahan kertas yang mudah lapuk dan mendistribusikan semua naskah dan buku yang telah diubahnya ke bentuk digital yang dapat dinikmati oleh orang banyak secara gratis.Perkembangan Project Gutenberg
Sampai tahun 2016, sudah terkumpul sekitar 50.000 E-Books dari seluruh dunia, dimana negara Jerman pada tahun 1990 telah menyumbang lebih dari 8.000 E-Books atau buku elektroniks untuk Project Gutenberg ini.Dari Sebuah ide yang begitu sederhana ini, Project Gutenberg telah menginspirasi dan menciptakan sebuah projek lebih besar dan lebih ambisius yang mungkin kalian tidak menyangkanya yaitu 'Google Books'.
Perusahaan search engine raksasa 'Google' telah mengumpulkan begitu banyak E-Books, namun hal ini sering terhambat ketika berhubungan dengan namanya hak cipta, sehingga lebih banyak memperlihatkan gambaran sekilas saja tentang sebuah naskah dan buku kuno.
Perkembangan E-Books
Meskipun pendistribusian secara komersil E-Books sudah berlaku, tapi belum begitu menunjukkan hasil yang maksimal di pasaran, seperti di Asia. Sebagai contoh Sony Data Discman atau E-Books Roket kurang begitu dinimati, selain harga yang cukup mahal ditambah juga penggunaan yang kurang nyaman di era-Dos.Era PDA dan Palm OS (PalmPilot), kedua nya menjadi media yang cukup diminati oleh sebagaian besar orang utnuk memcoba E-Books. Amazon semakin memperbesar peluang dengan mendistribusikan E-Books secara komersil melalui Kindle 1 pada tahun 2007.
Perlahan tapi pasti, akhirnya E-Books membuahkan hasil. Puncakny E-Books
adalah ketikka Apple memperkenalkan Ipad ditahun 2010, dan bisa dikatakan
sebagai awal era tablet yang membawa begitu banyak penikmat E-Books sehingga
menjadi sebuah angin segar. Hal ini memberikan dampak yang begitu besar bagi
para publisher cetak untuk saling berlomba membuat dan menjual E-Books.
Post a Comment